Paket5 Ikan Hias Air Tawar Moly, Guppy, Platy ,Tetra di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Pasti Ori ∙ Garansi 7 Hari ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan. Beli Paket 5 Ikan Hias Air Tawar Moly, Guppy, Platy ,Tetra di Nagatawa Ornamental Fish Official Store. Promo khusus pengguna baru di aplikasi Tokopedia!
SegarnyaMenu Ikan Air Tawar. by: Redaksi / 2014-01-13 14:54:24. Menu Ikan Air Tawar. Omega 3 yang baik untuk perkembangan otak Si Kecil tidak hanya bisa didapat dari ikan tuna atau salmon. Ikan air tawar, meski kandungan Omega 3 nya tidak sebanyak ikan laut dalam, juga memadai untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil. Keuntungannya, ikan air
MengenalIkan Red Devil. Sejatinya, ikan Red Devil bukan spesies asli Indonesia. Ikan ini merupakan spesies air tawar yang berasal dari Danau Managua, Nikaragua, dan Xilao di Amerika Tengah. Red Devil punya penampilan yang unik dan cantik, tapi dengan bobot besar serta perilaku agresif.
Vay Tiền Nhanh. Di Pulau Bangka saat ini, tercatat 89 spesies ikan air tawar. Tujuh di antaranya adalah spesies endemik Bangka Belitung. Tujuh ikan endemik Bangka Belitung yang hidup di habitat lahan basah itu, statusnya terancam punah. Banyak habitat ikan [air tawar] lokal di Pulau Bangka kondisinya terancam, akibat penambangan timah dan perkebunan sawit. Dibutuhkan peraturan daerah [Perda] yang melindungi sejumlah spesies ikan air tawar, khususnya endemik Bangka Belitung. Cuaca sedikit medung sore itu, ketika Swarlanda, Nur Djumadiel Iman, Malik Abdul Aziz, dan Ari Sabri, berada di aliran sungai kecil di Pulau Bangka, yang jaraknya sekitar satu jam dari pusat Kota Pangkalpinang. Mereka membawa “tanggok”, sebuah keranjang dari rotan atau jaring berbingkai, alat tangkap tradisional masyarakat Pulau Bangka untuk menangkap ikan, udang, atau kepiting. Malik yang pertama turun ke air. Dasarnya dipenuhi lumpur bercampur daun dan ranting pohon khas ekosistem rawa gambut, dengan ketebalan sekitar 40 sentimeter. Setengah tubuhnya tenggelam. Perlahan tanggok yang dibawanya dimasukkan ke sela akar pohon dan tumbuhan pandan di sekitar sungai. “Dapat bang,” teriak dia kepada Landa. Seekor ikan dari spesies Parosphromenus deissneri terlihat jelas. “Ini ikan endemik Bangka Belitung, syukurlah masih ada di habitatnya,” timpal Swarlanda. Setelah didokumentasikan, ikan yang hidup di habitat alami black water ini dilepaskan. Tak lama kemudian jenis ikan lokal juga didapat, seperti Nandus nebulosus, Luciocephalus pulcher, dan beragam spesies Rasbora spp. atau ikan seluang. Semua dicatat dan didokumentasikan juga. “Kegiatan pendataan ulang ini, rutin kami lakukan setiap tiga bulan. Gunanya untuk memantau kondisi serta populasi ikan di habitat alaminya,” kata laki-laki yang akrab disapa Landa. Dia merupakan pendiri sekaligus pembina The Tanggokers, sebuah Yayasan Ikan Endemik Bangka Belitung yang fokus pada riset, edukasi, serta pelestarian ikan endemik di Bangka Belitung, kepada Mongabay Indonesia, Minggu [30/11/2021]. Baca Kelik Puteh, Ikan Lele “Albino” yang Mulai Menghilang dari Pulau Bangka Nandus nebulosus, spesies ikan lokal di Bangka Belitung yang diperoleh The Tanggokers saat melakukan pendataan. Foto Nopri Ismi/ Mongabay Indonesia Sejak 2019, The Tanggokers aktif melakukan eksplorasi ke sejumlah titik habitat alami ikan air tawar di berbagai desa di Pulau Bangka. Sudah 16 anggota bergabung, didominasi generasi muda atau mahasiswa, yang tersebar di sejumlah desa di Pulau Bangka. “Dari hasil pendataan, sudah 89 spesies ikan yang telah kami identifikasi. Tujuh di antaranya adalah endemik Bangka Belitung,” lanjut Landa. Merujuk data IUCN Red List, tujuh sepesies endemik tersebut dalam kondisi terancam karena kondisi habitat yang kian tergerus oleh berbagai aktivitas merusak alam, seperti pertambangan, penggundulan hutan, dan ekspansi perkebunan skala besar. Ketujuh ikan endemik yang hidup di habitat wetland [lahan basah] tersebut adalah Parosphromenus deissneri [Genting], Encheloclarias tapeinopterus [Rentan], Wild betta chloropharynx [Kritis], Wild betta burdigala [Kritis], Wild betta schalleri [Genting], Sundadanio gargula [Rentan] dan terbaru pada tahun 2021 ada spesies Parosphromenus Julinae, yang sudah di terbitkan dalam jurnal oleh Wentian Shi, Shujie Guo, Haryono, Yijiang Hong dan Wanchang Zhang. Baca Kisah Pilu Dugong di Perairan Pulau Bangka Wild betta burdigala, spesies ikan endemik di Bangka Belitung yang nasibnya terancam punah. Foto Nopri Ismi/ Mongabay Indonesia Menurut Nur Djumadiel Iman, Ketua The Tanggokers, jumlah spesies ikan endemik ataupun lokal kemungkinan akan terus bertambah, mengingat masih banyak wilayah yang belum mereka jelajahi. “Oleh karena itu, informasi dari masyarakat lokal sangat diperlukan. Hanya saja, edukasi terkait pengetahuan ikan lokal masih sangat minim,” katanya. Melihat kondisi tersebut, The Tanggokers yang awalnya hanya fokus mengenalkan ikan lokal di Bangka Belitung kepada pasar ikan hias, beralih ke arah konservasi serta edukasi. “Masih banyak masyarakat kita yang belum mengetahui apa saja spesies ikan endemik atau lokal di Bangka Belitung. Padahal, kelestarian ikan di alam, juga sangat bergantung pada kesadaran masyarakat sekitar untuk melindunginya,” lanjut Djumadiel. “Ke depan, kami lebih fokus melakukan edukasi kepada generasi muda, terutama ke sekolah-sekolah. Gerakan ini sangat penting, mereka [generasi muda] yang akan mengambil peran lebih banyak dalam pelestarian ikan endemik maupun lokal kedepannya,” tegasnya. Baca juga Mentilin, Fauna Identitas Bangka Belitung yang Terancam Punah Ekspansi perkebunan sawit telah mengubah bentang alam dan pola aliran sungai di Bangka Belitung. Foto Nopri Ismi/ Mongabay Indonesia Kerusakan habitat dan pentingnya wilayah adat Berdasarkan pemantauan The Tanggokers, hampir seluruh habitat ikan lokal di Pulau Bangka dalam kondisi terancam. Kalaupun masih bagus, di sekitar habitat itu tidak luput dari aktivitas perkebunan sawit atau pertambangan. “Ekspansi perkebunan sawit di Pulau Bangka bukan hanya mengubah bentang alam, juga mengancam kantong-kantong sumber air di tengah hutan yang merupakan habitat ikan-ikan lokal dan endemik,” lanjut Landa. Sekitar dua tahun survei, The Tanggokers sering menemukan habitat ikan yang menjadi lahan tambang atau perkebunan sawit. “Ada beberapa kantong air yang mengering saat kemarau, setelah kami periksa, ternyata di sekitarnya sudah ada perkebunan sawit. Padahal, banyak spesies ikan endemik yang tidak memiliki kemampuan adaptasi saat kekurangan sumber air,” kata Landa. Berdasarkan peta indikatif dalam dokumen IKPLHD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2019, tidak ada satupun wilayah di provinsi ini yang memiliki kelas jasa penyediaan air dalam kategori sangat tinggi atau tinggi. “Berbagai permasalahan yang menyebabkan kurangnya jasa penyediaan air yang ada di antaranya adanya aktivitas pertambangan, pertumbuhan industri dan pertumbuhan penduduk, serta tuntutan pembangunan yang akan meningkatkan potensi limbah cair yang dihasilkan. Juga, degradasi lahan yang akan menyebabkan penurunan kualitas air sungai dan proses run-off sedimen yang terbawa masuk ke aliran sungai,” tulis dokumen tersebut. Melihat kondisi ini kata Landa, punah atau terancamnya berbagai spesies ikan lokal di Pulau Bangka, seiring dengan ancaman kekeringan yang akan menimpa masyarakat di Bangka Belitung. Kegiatan The Tanggokers saat melakukan pendataan ulang spesies ikan endemik Bangka Belitung di habitat alaminya. Foto Nopri Ismi/Mongabay Indonesia Di tempat berbeda, Ahmad Fahrul Syarif, peneliti dari jurusan Akuakultur Universitas Bangka Belitung [UBB], mengatakan, jenis ikan endemik terutama yang ada di Bangka Belitung, memiliki habitat khas, berbeda dengan tempat lain. “Kerusakan habitat akibat aktivitas pertambangan dan sebagainya, akan mengancam kepunahan mereka di alam,” katanya. Habitat spesies-spesies ikan endemik di Bangka Belitung, sangat bergantung pada kondisi hutan yang masih terjaga. “Selama proses penelitian kami, habitat ikan endemik atau lokal di Pulau Bangka, kebanyakan berada pada kawasan konservasi atau wilayah hutan adat yang disakralkan penduduk setempat,” lanjutnya. Dari pengalaman Fahrul selama beberapa tahun terakhir meneliti jenis ikan endemik di Bangka Belitung, keberadaan hutan adat tidak hanya penting bagi masyarakat lokal, tetapi juga menjadi harapan lestarinya ikan endemik maupun lokal di Pulau Bangka. “Ikan mempunyai kecenderungan mencari sumber air tidak tercemar, seperti hutan adat. Artinya, terjaganya hutan adat atau sebuah kawasan hutan, sama saja dengan menjaga kelestarian ikan lokal atau endemik di Bangka Belitung,” tegasnya. The Tanggokers dari kiri ke kanan Swarlanda, Alex, Jumadil, dan Kulup, saat melakukan kegiatan konservasi spesies ikan endemik di Bangka Belitung. Foto Nopri Ismi/Mongabay Indonesia Diperlukan perda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, hingga saat ini belum memiliki peraturan daerah [Perda] yang spesifik mengatur perlindungan spesies ikan endemik. “Hal ini sangat diperlukan, mengingat laju dergradasi lahan kian mengancam kelestarian habitat dan ikan endemik,” kata Djumadiel, Ketua The Tanggokers. Bukan hanya kerusakan habitat, aktivitas jual-beli ikan endemik hingga ke luar negeri juga cukup marak karena belum adanya peraturan yang jelas. “Adanya perda, diharapkan dapat memberikan pengawasan serta perlindungan,” lanjutnya. Sejalan Djumadiel, Ahmad Fahrul Syarif menegaskan sangat diperlukan peraturan yang melindungi spesies-spesies ikan endemik di Bangka Belitung. “Lebih baik lagi, peraturan tersebut diikuti adanya kawasan konservasi atau wilayah in-situ, sebagai habitat alami,” katanya. Ikan endemik adalah jenis ikan yang terdapat di suatu areal tertentu, khas dan unik [sungai, danau, situs, pulau, negara atau benua], yang tidak terdapat di daerah lain. “Tindakan konservasi di habitat alaminya sangat penting. Hingga saat ini, upaya breeding [pengembangbiakan] untuk spesies-spesies ikan endemik terbilang sulit, dan masih perlu kajian lebih lanjut,” ujar Fahrul. Artikel yang diterbitkan oleh
Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang warga Kamboja dilaporkan menangkap seekor ikan air tawar yang disebut terbesar di dunia. Ikan berjenis pari berbobot sekitar 300 kg ditemukan pada 13 Juni di Sungai Mekong, tepatnya di wilayah Strung Treng di Selatan ini mengejutkan tim peneliti karena Sungai Mekong telah mengalami tekanan ekologis akibat aktivitas manusia seperti pembangunan bendungan. Kemunculan ikan pari raksasa ini diakhiri dengan pelepasan kembali ke habitatnya dan menjadi secercah harapan ekosistem Sungai AP/Chhut ChheanaTim ilmuwan dan peneliti Kamboja dan Amerika, bersama dengan pejabat Administrasi Perikanan bersiap untuk melepaskan ikan pari air tawar raksasa kembali ke Sungai Mekong di provinsi timur laut Stung Treng , Kamboja.Chhut Chheana/Wonders of the Mekong via AP Terlepas dari penemuan ikan raksasa di Kamboja, Anda perlu tahu bahwa ada 11 ikan air tawar terbesar di dunia lainnya. Bahkan ada yang beratnya tembus 1,5 ton! Ada apa saja? Berikut daftarnya11 Ikan Air Tawar Terbesar di DuniaFoto Sygma via Getty Images/Eric PréauA 70 year old 430 kg Beluga containing 120 kg of Caviar, will be cleaned in the fish factory by Chinese employees. The Swedish couple of Dafne, formerly working in fashion, and Mats Engstrom, banking, in the United States, decided to create "California Sunshine Fine Foods", specialzing in rare and gourmet foods, in San Francisco. They produced caviar, thus creating "California Sunshine Fisheries" in Sacramento, a sturgeon fish farm, with the help of University researchers. When a friend told them about Chinese fisheries along the Heilongjiang River in the People's Republic of China, the Engstroms took over the fisheries in Fuyuan and improved hygiene, production, and production, in 1985. In 1987 the international specialist, Greek Armenian born in Iran, Pedros Azarian, was hired to control the production. He controled the Iran Fisheries until 1981. Location Fuyuan, People's Republic of China. Photo by Eric Préau/Sygma via Getty Images1. BelugaTermasuk ke dalam spesies ikan sturgeon, beluga disebut sebagai ikan air tawar terbesar di dunia. Memiliki umur hingga 100 tahun lamanya, beluga hidup di sebagian area Laut Hitam dan tubuh beluga bisa mencapai 1 ton dengan panjang lebih dari 4,5 meter. Bahkan, beberapa beluga ditemukan dengan bobot 1,5 ton dan panjang mencapai 7,3 meter. Selain berukuran besar, beluga juga menghasilkan caviar atau telur ikan yang harganya menetaskan telurnya di sungai air tawar dan menjalani kehidupan dewasa di air asin. Sayang, beluga dilaporkan terancam punah dengan populasi yang semakin Mekong Giant CatfishMekong giant catfish atau lele raksasa ditemukan di Sungai Mekong. Ikan ini mampu tumbuh dengan bobot mencapai 300 kg dan panjang 3 meter. Ukurannya yang raksasa membuat mekong giant catfish menjadi tangkapan berharga bagi nelayan menjadi sasaran empuk nelayan, mekong giant catfish dilaporkan terancam punah karena pembangunan bendungan di Sungai Mekong. Ikan ini satu habitat dengan pari berbobot 300 kg yang baru-baru ini ditemukan di Alligator GarSelanjutnya ada alligator gar. Ini adalah tipe ikan karnivora air tawar yang juga bisa hidup di air asin. Ciri umumnya adalah memiliki dua baris gigi besar dan moncong seperti gar bisa mencapai bobot 158 kg dan panjang 3 meter. Ikan ini bisa hidup hingga 50 tahun lamanya dan dapat ditemukan di lembah Sungai Missisipi yang lebih rendah dan perairan negara bagian Pantai Teluk ArapaimaHidup di Sungai Amazon, arapaima dianggap sebagai fosil hidup. Pasalnya, arapaima sudah eksis sejak zaman Miosen atau 23,03 sampai 5,332 juta tahun yang lalu. Di Brasil, ikan ini bernama pirarucu dan dijuluki paiche di dulu masih bisa tumbuh hingga bobot 136 kg dan panjang 3 meter. Namun, penangkapan ikan yang berlebihan membuat arapaima kini hanya bisa mencapai bobot 125 kg dan panjang 1,8 meter. Fakta unik arapaima adalah, ikan ini bisa menghirup udara dan dapat bertahan 24 jam di luar Pari RaksasaIni sejenis dengan yang ditemukan di Kamboja. Pari raksasa sudah diteliti sejak 1990-an dan dapat ditemukan di sungai-sungai Asia Tenggara. Cirinya adalah memiliki ekor yang panjangnya bisa mencapai 38 cm dengan paku bergerigi yang air tawar jenis ini dapat tumbuh hingga ukuran 590 kg dan panjang hampir 4,6 meter. Sayang, ikan pari raksasa terancam punah akibat penangkapan dan hilangnya habitat PaddlefishPaddlefish mudah dikenali dari moncongnya yang berbentuk seperti dayung. Raksasa sungai ini tak melakukan perburuan, melainkan hanya membuka mulutnya untuk memakan zooplankton. Saat ini, ada dua spesies paddlefish yang ada, yakni paddlefish Cina dan Amerika Cina berukuran lebih besar dari spesies AS dengan panjang hingga 3 meter. Sayang, raksasa yang mendiami Sungai Yangtze ini sudah hampir punah karena penangkapan dan hilangnya habitat alami. Sementara paddlefish AS yang mendiami lembah Sungai Missisipi dapat tumbuh hingga bobot 68 kg dan panjang 2,4 meter. Paddlefish AS juga masuk dalam daftar hewan yang rentan Barb RaksasaBarb atau ikan mas raksasa ditemukan di Asia Tenggara. Spesies ini dilaporkan dapat tumbuh hingga panjang 3 meter. Meski bisa tumbuh besar, barb raksasa bukan hewan berbahaya bagi raksasa lebih suka memakan organisme kecil di laut, seperti ganggang, fitoplankton, hingga buah. Mirip dengan ikan air tawar raksasa lainnya, barb raksasa juga terancam punah karena penangkapan ikan berlebihan dan hilangnya habitat Sturgeon PutihSturgeon putih adalah ikan air tawar terbesar yang ada di Amerika Utara. Ikan ini dapat tumbuh mencapai bobot 1 ton dengan panjang 3,6 hingga 6 meter. Sturgeon putih memiliki umur 80 hingga 100 Nil PerchSelanjutnya, ada nil perch. Nil perch adalah ikan air tawar terbesar di Afrika yang bisa tumbuh dengan panjang 70 cm hingga 1 m. Populer di kalangan nelayan, nil perch telah dikembangbiakkan di banyak danau yang bukan habitat aslinya. Apes, langkah ini sempat menimbulkan kejadian tragis di Danau Victoria dimana lebih dari 200 spesies ikan asli punah karena perkembangan nil Taimen SiberiaDitemukan di sungai dan danau air tawar Rusia, taimen Siberia adalah spesies terbesar dalam keluarga salmon. Tumbuh hingga Mongolia dan Asia Tengah, ikan ini berumur panjang dan bisa mencapai panjang 1,8 meter saat Siberia memakan ikan, tikus, hingga burung. Sayang, populasi ikan ini telah menurun karena tren memancing hingga munculnya polusi di habitat Hiu BantengTerakhir ada hiu banteng. Ini adalah hiu pantai dan air tawar yang biasa menghabiskan waktunya di perairan tropis dan subtropis di seluruh dunia. Bobot rata-rata hiu banteng betina adalah 130 kg dan 95 kg untuk jantan. Sementara, panjangnya ada di kisaran 1,8 hingga 2,2 banteng dikenal sebagai hewan yang agresif. Spesies ini juga terancam keberlangsungan hidupnya karena adanya interaksi dan perkembangan manusia di sekitar habitatnya. [GambasVideo CNBC] hsy/hsy
Sekilas sosoknya tampak seperti ikan bandeng. Sisik perak kehitaman dengan punggung dan kepala hitam mengkilap menyatu dengan tubuhnya yang memanjang. Dialah mola, primadona baru ikan air tawar di waduk Cirata, kalangan peternak ikan air tawar, nama mola masih asing terdengar di telinga. Maklum, meski diintroduksi dari Cina 30 tahun lalu, ikan genus Cyprinus itu belum banyak dikembangkan. Ketenaran ikan mas menenggelamkan ikan air tawar lainnya termasuk mola. Namun setelah penyakit herpes menyerang, mola naik daun. Banyak peternak di Cirata Hj Jamilah, ketua kelompok peternak ikan Cirata. Ia bersama 30 anggotanya mengembangkan mola. “Sekitar benih ukuran 5—8 cm ditebar di waduk Cirata,” kata ibu 3 anak itu. Di jaring apung 7 m x 7 m berlapis tiga, mola hidup berdampingan dengan mas dan nila. Mola ditempatkan di lapisan paling bawah. Setiap unit jaring disekat menjadi 4 petak yang diisi 200 mola. “Mola dapat menjadi pendamping hidup ikan mas dan nila yang menguntungkan,” Mola Menjadi Pilihan Alternatif Para peternak IkanMola dipilih karena pertumbuhannya tergolong bongsor. Hanya dalam 8—10 bulan bobot mencapai 600—700 g/ekor. Tak aneh jika Pepen Effendi tak ragu mengembangkannya. Selepas pensiun dari Dinas Perikanan Jawa Barat pada 1994, ia langsung beternak mola. Kolam tanah berukuran 15 m x 15 m yang dikelola bersama peternak kini berisi ratusan mola berbobot 100 g. Belum lagi di jaring apung Cirata yang mencapai ribuan mola.“Waduk Cirata yang mencapai luas ha akan menjadi surga bagi mola. Di sana, pakan alami berlimpah,” tutur pria berkacamata itu. Makanya tanpa diberi pakan pun mola tumbuh cepat. Sebanyak 450 benih berukuran 1—2 cm ditebar rata-rata mencapai bobot 3,5 kg/ekor dalam 2 pernah mencoba membesarkan mola hingga berbobot 12 kg hanya dalam waktu 2 tahun tanpa diberi pakan. Ikan berdaging lembut itu memenuhi kebutuhan pakan dari sisa mas dan nila. “Selama ada budidaya ikan mas secara intensif, pakan mola selalu tersedia,” kata lelaki bertubuh tinggi besar itu. Fitoplankton, hydrilla, dan eceng gondok dari alam melengkapi nutrisi mola. Ia pun dapat memanfaatkan chloropyhta ganggang hijau, red sebagai sumber karena itu beternak mola pasti menguntungkan karena tak perlu diberi pakan. Itulah yang dialami Edwin. Ia mencemplungkan benih 2—3 cm sebanyak ekor seharga Rp1 50/ekor di kolam tanah seluas m2. “Biaya pakan murah dan tahan penyakit,” kata ayah 1 anak itu. Pria 25 tahun itu membesarkan mola bersama nila. “Nila gede, mola pun ikut gede,” ucapnya sembari tertawa. Dengan harga jual ia bisa meraup keuntungan Olahan Ikan Mola Cukup Digemari Oleh PasarProduksi mola masih terbatas. Maklum para peternak baru mengusahakan 2 bulan lalu. Bobotnya baru mencapai 100 g/ekor. Namun Pepen yakin daging mola yang lunak dan durinya yang halus itu akan di terima pasar. Pengalaman menunjukkan ketika panen perdana, 200 kg langsung diserbu oleh penampung. “Mereka menunggu panen berikutnya,” kata Pepen bersemangat. Sekarang hanya pasar lokal yang diincar, meski tak menutup kemungkinan untuk ekspor terbuka setelah difilet.“Memasarkan mola saya kira tidak sulit. Baru berbobot 2—3 ons/ekor saja sudah banyak pembeli yang datang,” ucap Pepen. Rumah-rumah makan sekitar Cianjur menyerap puluhan kuintal per hari. Sebab, rasa daging mola sama dengan nila dan ikan mas. Jadi ia bisa mensubtitusi kedua ikan yang sudah lebih dahulu menginginkan bobot ikan 600—700 g/ekor. Itu artinya perlu pemeliharaan 8—10 bulan. Menurut Pepen bila pakan alami melimpah pemeliharaan bisa dipersingkat. Untuk pasar ekspor tentu diminta yang lebih besar, minimal berbobot 0,8 kg/ekor ke atas supaya gampang dibuat Untuk Memperoleh Indukan MolaAntusias para peternak di Cirata untuk mengembangkan mola begitu besar. Sayang ketersediaan benih menjadi kendala. Selama ini para perternak mendapat benih dari pihak-pihak terkait seperti BBAT, Sukabumi dan Balitkanwar, Sukamandi, serta Gabungan Pengusaha Makanan Ternak GPMT. GPMT memberikan benih berukuran 3—5 cm secara gratis di Waduk Jatiluhur dan Cirata. “Kalau induk tersedia dalam jumlah cukup, permintaan benih bisa dengan mudah dipenuhi. Toh, sekalipun harus melalui kawin suntik mola gampang dipijahkan,” ucap lulusan sekolah perikanan Bandung itu, calon induk harus diseleksi ketat agar sifat-sifat unggulnya tidak hilang. Induk yang baik berbobot minimal 3,5 kg/ekor, produktivitas tinggi, dan sehat. Dalam setahun mola bisa memijah 2—3 kali. Burayak yang dihasilkan tergantung bobot induk. Untuk induk yang berbobot 3,5 kg dapat menghasilkan burayak. Burayak-burayak ini siap dijual setelah mencapai ukuran 3—5 cm dengan harga Rp250/ekor.“Saya mengharapkan pengembangan mola menjadi program pemerintah,” ujar Pepen. Pasalnya selain merupakan usaha yang menguntungkan dan pasarnya luas, mola juga bisa mengatasi perairan yang tercemar sisa pelet. Dengan sistem polikultur, 10—20% pelet ikan mas dan nila terbuang percuma. Dekomposisi pelet yang mengandung nitrogen dan fosfor merangsang pertumbuhan chloropyhta dan chyanophyta dalam jumlah berlebihan. Akibatnya DO disolved oxygen perairan menurun. Mola berperan mengendalikan tanaman mikroskopik itu sehingga DO stabil dan kematian ikan terhindar.
ikan mola air tawar